Senin, 30 Juni 2008

Yah, mengapa mulut nggak boleh bicara?

Suatu hari, seorang anak kecil menge"klik" music pada HP ayahnya, kebetulan saja lagu yang terdengar adalah Lagu Chrisye yang berjudul :"Ketika tangan dan kaki berbicara".


Entah tahu atau tidak, si anak mendengarkan dengan terdiam. Saat lagu yang mengalun dgn syahdu itu berakhir, tiba-tiba di anak bertanya pada ayahnya, yang kebetulan saat itu berada disampingnya. " Yah, mengapa kalo kita udah meninggal, mulut kita kok nggak boleh bicara ?" Sang ayah tertegun mendengar pertanyaan yang tiba-tiba dari anaknya, karena selain tidak menduga mendapat pertanyaan itu, juga karena sang ayah juga sedang hanyut dalam alunan lagu yang baru saja selesai tadi.
Belum sempat sang ayah menjawab, si anak kembali mengajukan pertanyaan. " Yah...kok yang ngomong malah kaki sama tangan kita ? bagaimana cara ngomongnya yah ?" Belum sempat sang ayah berpikir untuk mencari jawab, sang anak kembali mengusik keterpanaan, " Apa karena mulut kita sering bohong ya yah makanya mulutnya nggak boleh ngomong lagi? Tuhan nggak mau dibohongin lagi ya yah?". Sang ayah tersenyum, itulah sebenarnya jawabnya. " Ya nak, benar sekali. Makanya kamu jangan suka bohong ya?" Jawab sang ayah sambil mengelus rambut anaknya.

Sekarang bagaimana dengan kita, anak kecil saja pikirannya sampai pada suatu kesimpulan seperti itu, apakah kita yang telah tumbuh dewasa tidak bisa mencerna ? Bila di dunia, Tuhan memberi kebebasan apapun kepada manusia, kelak dipengadilan Tuhan, hanya aturan Tuhanlah yang menjadi hakimnya. Batapa pandai dan berbahayanya sang mulut ini, dengan mulut, yang nyata benar bisa menjadi salah, yang nyata salah bisa menjadi benar. Yang abu-abu bisa disulap menjadi putih, dan yang buruk bisa menjadi tampak indah. Bagaimana mulut mengotak-atik kata sehingga perbuatan buruk kita menjadi tertutupi, pemahaman salah kita menjadi tampak benar.

Pengadilan akhirat tidak membuka peluang lagi bagi mulut kita untuk berbohong. Sudah habis masanya bagi sang mulut untuk bicara. Setiap anggota tubuh kita bersaksi sendiri-sendiri atas perbuatan apa yang telah mereka lakukan. Tak akan ada perantara lagi sebagai juru bicara bagi mereka ( anggota tubuh kita ).

Dan kelak :
....masing-masing diri diberi balasan yang sempurna terhadap apa yang telah dikerjakannya, sedang mereka sedikitpun tidak dianiaya . ( QS. 2 : 281 ).


Akan datang hari, mulut dikunci,
Kata tak ada lagi...
Akan tiba masa tak ada swara, dari mulut kita...
Berkata tangan kita, tentang apa yang dilakukannya,

Berkata kaki kita kemana saja dia melangkahmu......


Pada hari , lidah, tangan dan kaki mereka menjadi saksi atas mereka terhadap apa yang dahulu mereka kerjakan. Di hari itu, Allah akan memberi mereka balasan yag setimpal menurut semestinya, dan tahulah mereka bahwa Allah-lah yang Benar, lagi Yang menjelaskan . ( QS. 24 ; 24-25 )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar