Senin, 30 Juni 2008

PEMIMPIN

Dia-lah yang menjadikan kamu khalifah-khalifah di muka bumi. Barangsiapa yang kafir, maka kekafirannya menimpa dirinya sendiri. Dan kekafiran orang-orang yang kafir itu tidak lain hanyalah akan menambah kemurkaan pada sisi Tuhannya dan kekafiran orang-orang yang kafir itu tidak lain hanyalah akan menambah kerugian mereka belaka.
( QS. 35:39)


Setiap manusia adalah pemimpin. Itulah yang sesungguhnya.
Seorang Presiden / Raja, adalah pemimpin bagi rakyat yang tinggal di wilayahnya ( Negara ). Seorang Gubernur, Bupati, Camat, Lurah, Ketua RW, Ketua RT juga demikian.
Seorang Ayah adalah pemimpin bagi Istri dan Anak-anaknya. Seorang Ibu adalah pemimpin bagi anak-anaknya. Seorang Kakak adalah pemimpin dari adik-adiknya, dan seorang adik adalah pemimpin bagi dirinya sendiri. Dan contoh atau tauladan seorang pemimpin adalah Nabi.

Nabi adalah manusia pilihan Tuhan, yang diutus untuk memberikan petunjuk bagi kaumnya ( manusia ) agar senantiasa menuju jalan yang lurus ( benar ) serta selalu ingat akan ikrar / janji yang telah manusia sampaikan kepada Tuhannya semasa manusia itu masih berwujud Jiwa.

Dan , ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka : "Bukankah Aku ini Tuhanmu?" Mereka menjawab: "Betul , kami menjadi saksi". agar di hari kiamat kamu tidak mengata-kan: "Sesungguhnya kami adalah orang-orang yang lengah terhadap ini ",
( QS. 7 : 172 )

Nabi, sebagai manusia pilihan, sebagai contoh manusia ( pemimpin ) mempunyai beberapa sifat, antara lain :
1. SIDDIQ :
Berarti Benar dalam Perkataan dan Perbuatannya.
2. AMANAH :
Berarti dapat dipercaya.
3. FATHONAH :
Berarti Cerdas, pandai / pintar
4. TABLIQ :
Berarti menyampaikan Wahyu / risalah dari Tuhan kepada orang lain.

Nah, itulah kriteria contoh seorang manusia ( pemimpin ). Bagaimana dengan kita ?
Bukankah manusia adalah seorang khalifah? Seorang Pemimpin ? Serendah-rendahnya adalah pemimpin bagi dirinya sendiri, serta lebih tinggi lagi pemimpin bagi orang lain.

Coba kita berkaca pada diri sendiri, sudahkah kita mempunyai sifat yang 4 tersebut ( Siddiq, Amanah, Fathonah, dan Tabliq ) ?

Apakah kita sudah selalu benar dalam perkataan dan perbuatan ? 100% ? 75% ? 50%? atau justru 0%?
Apakah kita sudah selalu dapat dipercaya ? 100% ? 75% ? 50%? atau justru 0%?
Apakah kita sudah cerdas dan pandai ? ( Cerdas dalam memahami karunia yang Tuhan berikan ) 100% ? 75% ? 50%? atau justru 0%?
Dan apakah kita juga selalu turut menyampaikan kebenaran kepada orang lain ? 100% ? 75% ? 50%? atau justru 0%?

Atau...
Justru kita selalu berkata bohong ?
Justru kita selalu khianat terhadap janji - janji ?
Justru kita bodoh dan tambeng/tidak mau tahu akan kebesaran Tuhan?
Justru kita selalu mengajak kepada kemaksiatan kepada orang lain ?

Dan juga bagi yang diberi amanah yang lebih tinggi, yaitu Pemimpin bagi orang lain,
Sudahkah anda mempunyai mempunyai sifat - sifat : Siddiq, Amanah, Fathonah, dan Tabliq?
Atau...
Justru anda menjadi pemimpin hanya untuk memperkaya diri anda sendiri?
Justru anda menjadi pemimpin hanya untuk mencari kepuasan diri ( demi kesombongan) ?
Justru anda menjadi pemimpin hanya untuk membuat kerusakan dimuka bumi ?
Justru anda menjadi pemimpin hanya untuk menguasai orang lain ( mengeksploitasi ) ?

Ingat, semakin tinggi amanah yang diberikan, semakin tinggi pula pertanggung jawaban yang akan dipikulnya.

Sekarang tergantung diri kita masing-masing.
Mau masuk Surga ?
Atau....
Ingin tersesat selama-lamanya.......

Barangsiapa membawa amal yang baik, maka baginya sepuluh kali lipat amalnya; dan barangsiapa yang membawa perbuatan jahat maka dia tidak diberi pembalasan melainkan seimbang dengan kejahatannya, sedang mereka sedikitpun tidak dianiaya .
( QS. 6 : 160 )

Dan sesungguhnya :
........ masing-masing diri diberi balasan yang sempurna terhadap apa yang telah dikerjakannya, sedang mereka sedikitpun tidak dianiaya . ( QS. 2 : 281 )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar